Kamis, 21 Januari 2010

Iklim Bisnis Indonesia di Mata Dunia

INTERNATIONAL Finance Corporation (IFC), lembaga di bawah Bank Dunia, setiap tahun memublikasikan peringkat kemudahan berusaha yang dikenal dengan tajuk Doing Business. Pada survei terhadap 181 negara di dunia mengenai prosedur dan reformasi kemudahan berusaha itu starting a business atau kemudahan mengawali usaha adalah salah satu indikator penting di samping dealing with construction permits, employing workers, registering property, getting credit, dan protecting investor. Selain itu paying taxes, trading across borders, enforcing contract, serta closing a business.
Dari kesepuluh indikator tersebut, Indonesia hanya mengalami perbaikan kemudahan dalam hal getting credit, yakni kemudahan memperoleh kredit. Mengenai starting a business, Indonesia mengalami penurunan tajam, bahkan oleh IFC termasuk dalam kategori sulit untuk memulai usaha. Memulai bisnis di Indonesia bisa lebih cepat tetapi harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Pada peringkat Doing Business 2009, Indonesia menduduki peringkat 129. Posisi ini turun enam peringkat dibandingkan dengan 2008 yang berada di urutan ke 123. Padahal, peringkat Indonesia pada 2008 itu lebih baik dari 2007 yang masih berada di urutan 135. Indonesia kini berada jauh di bawah Thailand yang menduduki peringkat 13, Malaysia di urutan 20, dan Vietnam posisi ke 92. Indonesia hanya sedikit di atas Kamboja dengan peringkat 135 dan Filipina yang melorot ke urutan 140. Sementara negeri jiran, Singapura, mempertahankan posisinya di peringkat pertama, disusul urutan berikutnya Selandia Baru, AS, Hong Kong, dan Denmark.

Tidak ada komentar: